1.CURUG
SENTUL
LEMAH ABANG – CAWITALI
LEMAH ABANG – CAWITALI
Kabupaten Tegal,
khususnya kecamatan Bumijawa memang penuh dengan eksotisme, pemandangan alamnya
yang luar biasa dan masih relative asri membuat kami tidak pernah bosan untuk
menyusuri surga tersembunyi yang ada di Bumijawa. Kali ini kami membahas mengenai curug
yang sudah cukup dikenal warga sekitar karena memang biasa digunakan sebagai
lokasi memancing ikan, Curug Sentul namanya. Lokasinya berada di Dusun Lemah
Abang, Desa Cawitali, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Selain sebagai tempat memancing ikan, curug ini biasa digunakan sebagai
tempat latihan repelling bagi kawan-kawan Mapala. Karena memang
dinding curugnya yang cukup terjal dan memiliki ketinggian sekitar 23 meter. Jadi cukup
memacu adrenalin, terlebih saat melawan arus airnya. .jika anda tertarik ingin memacu adrenaline dengan
melakukan repelling di sini,anda bisa
menghubungi salah satu komunitas yang ada di wilayah tersebut yaitu KOBER.( Komunitas Berkawan ).
Curug ini bisa dibilang cukup unik karena pada dasar dinding curug,
terdapat cerukan tanah ke arah dalam yang membentuk seperti sebuah gua. Airnya
juga cukup deras meskipun musim kemarau. Airnya dingin khas pegunungan terlebih
jika berada di dekat guanya. Suasananya bertambah sejukUntuk mencapai lokasi
ini, cukup berjalan kaki beberapa meter dari makam warga dk.lemah abang, kemudian turun melewati sawah warga. Hati-hati, karena jalan menuju ke
bawah cukup terjal. Untuk kendaraan seperti mobil, hanya bisa sampai di dekat
makam.
Karena air yang turun dari bibir curug relatif besar, tidak disarankan
untuk bermain air di bawahnya ya. Terlebih saat masuk musim penghujan. Bebatuan
di sekeliling curug juga lumayan besar-besar lho, bisa digunakan sebagai tempat
melepas penat atau sekedar duduk-duduk di atasnya. Di atas bukit, terdapat
beberapa pohon rindang dan pohon bamboo yang menambah keasrian Curug Sentul
ini.
2.CURUG MONYET - CAWITALI
Curug Monyet merupakan salah satu curug atau air terjun yang ada di Dusun Gunung Guntur, Desa Cawitali, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Dari namanya saja bisa kita tebak bahwa memang dahulu di tempat ini banyak monyet liar yang berkeliaran. Curug ini cukup dimitoskan oleh warga sekitar, namun tujuan utamanya adalah agar air terjun ini tetap alami.
Meskipun terdengar seram, namun tidak se’seram yang
kita bayangkan. Curug ini menyimpan pesonanya sendiri. Dengan tinggi sekitar 28 meter, curug ini memiliki air yang cukup deras,
bahkan pada musim kemarau seperti sekarang ini. Sehingga disarankan untuk
hati-hati jika berada di bawahnya. Terlebih jika pada musim penghujan. di bawah curug terdapat bebatuan cadas yang lumayan
banyak. Sehingga bisa digunakan untuk sekedar duduk-duduk sembari menikmati pemandangan sekitar dan gemercik air.
Untuk menuju tempat ini, tergolong cukup sulit, karena
sepinya lokasi dan jalannya yang cukup berliku. Jika dari pertigaan Tuwel,
ambil ke kanan (barat) ke arah Bumijawa, lurus hingga ketemu dengan gerbang
desa Jejeg lurus sedikit ke barat hingga ketemu pertigaan, lalu kemudian ambil
kanan (utara). Lurus hingga bertemu dengan desa Pagerkasih dan lurus ke utara
ke arah desa Cawitali. Sebelum masuk Cawitali, ada sebuah jembatan besar yang
ciri-cirinya sungainya kering dan ada sebuah warung setelah jembatan. Jika
menamukan jembatan tersebut, ambil jalan kecil yang belum diaspal sebelum
jembatan, lurus hingga ketemu gapura Kandang Ayam. Biasanya kendaraan seperti
motor diparkir di dekat sini. Lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 15 menit
di jalan setapak sebelah kiri sebelum gapura Kandang Ayam. Naik terus mengikuti
jalan kemudian turun ke sungai melawan arus. Hati-hati dengan jalan yang
terjal.
Jalan yang cukup sulit tersebut akan
terbayarkan dengan keindahan curug dengan tebing batu tingginya, meskipun
airnya tidak begitu jernih, namun airnya dingin lho. Khas pegunungan. Di
sekitar bibir curug terdapat pepohonan rindang yang biasa digunakan oleh monyet
untuk bergelantungan.
Tertarik untuk mengeksplore Curug
Monyet? Pastikan untuk tidak malu bertanya kepada warga sekitar ya. Disarankan
untuk tidak menganggu habitat di sana seperti monyet yang kemungkinan akan
ditemui.
3.CURUG PENGANTEN
DK.KEMBANG -
CAWITALI
Serupa tapi tak sama, itulah yang pas disematkan pada curug yang memiliki aliran sungai yang sama dengan Curug Monyet. Eits, namun bukan Curug Monyetnya yang memiliki persamaan, namun memiliki nama yang sama dengan curug yang ada di Desa Bumijawa, Curug Penganten. Namun yang ini lokasinya berbeda, terletak di dukuh Kembang Desa Cawitali, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Curug yang memiliki tiga buah aliran air ini memang tidak begitu tinggi,
hanya sekitar 7 & 12 meter. Namun jika aliran airnya sedang besar, curug ini hampir semuanya
akan tertutup air. Beruntung, saat kami berkunjung kesana, aliran air tidak
begitu besar, sehingga Curug Penganten bisa terlihat dengan jelas. Meskipun
tidak terlalu tinggi, jangan tanya pemandangannya, sungguh eksotis. Curug ini
semacam berada di cerukan tanah, sehingga ketika kita masuk ke dalam areanya,
seakan-akan "dikepung" oleh bukit berbatu. Ya, karena memang tebing
curugnya terdiri dari batuan besar yang alami, yang hampir tidak ada tanaman
merambat pada dinding bukitnya.
Bentuk bebatuannya juga cukup unik, jika diperhatikan secara seksama, mirip
dengan wajah manusia yang menggunakan mahkota dengan mata tertutup namun dengan
mulut menganga. Ada sebuah batu yang konon digunakan untuk bersemedi karena
bentuknya yang datar namun posisinya di tempat yang tinggi. Terlebih suasanya
juga sepi, yang ada hanya bunyi percikan air.
Jika ingin berkunjung ke tempat ini, bisa melalui Jejeg ke utara hingga
menemukan sebuah Bendungan Cawitali. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan
kaki sekitar 10 menit dari jalan utama. Namun hati-hati ya dengan hewan melata
atau kawanan lebah yang sering mendiami lubang-lubang di bebatuan. Sesampainya
di sana, berpuas-puaslah menikmati keindahan alamnya.
Selain dari 3 curug yang kami tulis di sini,sebenarnya masih banyak sekali wisata alam dan religi yang tak kalah menarik dan eksotis di sekitaran cawitali.
misalnya petilasan Syech siti jenar,batu arca ula,camping ground bendung
cawitali,panorama bukit tranggunangsi dan bukit plumbon.keindahan dan keasrian
alam yang semuanya hanya bisa di dapat di CAWITALI
.
Selain Jalur dari jejeg,untuk menuju
ke cawitali, dari arah purwokerto ataupun dari arah tegal pastikan anda belok
di pasar banjar anyar arah ke batu agung kemudian belok kanan arah ke cenggini
lalu di pertigaan cenggini anda belok ke kiri arah ke cawitali yang berbatasan
antara kec.balapulang dan kec. Bumijawa,setelah sampai di makam KH.SALIMIN
berarti anda sudah sampai di Desa.Cawitali Kec.bumijawa Kab.Tegal,di sini silahkan
tentukan pilihan anda, tempat mana yang akan lebih dulu anda kunjungi…
Bagaimana,penasaran untuk mengunjunginya? Namun jangan lupa ya, tetap jaga kebersihan,
hindari merusak alam dengan melakukan vandalisme maupun menganggu habitat yang
ada.Yuk mari terus lestarikan keindahan alam yang ada di Tegal dengan tidak
membuang sampah sembarangan maupun melakukan corat-coret .Kab. Tegal itu indah lho… “say no to vandalism” Setuju?! Ok!
Doc.Abdoel Munawar.