Di Procot Slawi, Monumen GBN
terlihat jorok dan tak terawat. Sana-sini terlihat onggokan gerobak
pedagang entah milik siapa. Monumen yang dibangun dalam rangka mengenang
perjuangan para pahlawan yang menegakkan NKRI dari meluasnya pemberontakan
DI/TII di tiga daerah, Tegal, Brebes, Pemalang pimpinan Air Fatamh.
Patung-patung para pejuang bagai seonggok bangunan batu yang mulai pudar
maknanya tergerus perubahan zaman yang terus bergerak. Manusia-manusia yang
lalu-lalang hilir mudik seolah acuh, terlalu sibuk dengan urusan masing-masing
yang tak pernah selesai.
Tidak tahu mengapa wilayah pantura
paling barat dari Provinsi Jawa Tengah ini sangat identik dengan sebutan tiga
daerah. Semacam segi tiga yang membentang dari laut utara melewati garis barat
Brebes, garis timur Pemalang, poros tengah Tegal terus ke arah selatan
dan berujung di Gunung Slamet. Tegal memang daerah yang dianggap “mistis”
oleh kalangan tertentu dan wilayah yang tidak direkomendasi bagi para penguasa
untuk berkunjung, konon Presiden Soekarno dan Soeharto, begitu juga dengan Gus
Dur serta Megawati jatuh dari pucuk kekuasaanya setelah berkunjung ke Tegal.
Namanya mitos boleh dipercaya bisa
juga semata-mata hanya mitos. Faktanya Presiden SBY tetap saja kokoh di
kekuasaannya hingga kini meski pernah berkunjung ke Tegal. Infonya salah
satu penasehat spiritual SBY orang Tegal (kata Ridwan Saidi Budayawan Betawi).
Penulis sendiri tidak bisa memastikan keabsahan info-info “mistis” tersebut,
disamping tidak memiliki latar belakang keilmuannya, dan belum memiliki waktu
dan kesempatan untuk menelusuri cerita yang memancing rasa penasaran tersebut.
Namun memang yang agak membuat kepala kita berkerenyit dan bertanya-tanya
adalah, ada apa dan mengapa sewaktu SBY datang di Bumi Jawa, lereng Gunung
Slamet Tegal, acara dialog dengan para petani diselenggarakan di dekat makam
tua Bukit Cupu yang dianggap keramat karena ada Makam Syekh Syarif Abdurahman,
sepupu Sunan Gunung Jati. Makam tersebut terletak di Desa Batumirah, Kecamatan
Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Kecuali barangkali Habibie, Hampir
seluruh Presiden Indonesia selalu diselubungi bayang-bayang mistis dan
spiritualisme. Bagaimana banyak cerita mistis, sosok mirip Bung Karno sering
terlihat di Istana Bogor, Soeharto banyak dikelilingi para penasehat
spiritualnya termasuk persaudaraan batin dengan Soedjono Hoemardani yang satu
guru satu ilmu dari sebuah padepokan di Bantul Yogyakarta. Perilaku Gus Dur
yang juga sering berziarah ke makam-makam yang dianggap keramat, dan kasus
Megawati yang sempat geger karena dianggap bersembahyang pada sebuah Pura di
Bali. Bahkan dalam buku “Selalu Ada Pilihan” tulisannya sendiri, SBY mengaku
terang-terangan kalau dia percaya bahwa santét itu ada.
Tapi bagaimanapun ,,JANGAN REMEHKAN KOTA/BUMI TEGAL...Sastoro, Anggota DPR RI
periode 1999-2004 yang berasal dari Tegal pernah
bercerita bahwa dia heran Presiden SBY berani
datang ke Bumi
Tegal. Menurutnya
Presiden Soekarno sekitar tahun 1964 datang
mampir ke Waduk Cacaban tidak
lama setelah itu terjadi kekacauan 1965 dan Soekarno tumbang.Serupa hal itu, yakni Gus Dur sehabis
berkunjung ke pesantren temannya di Tegal
tak lama kemudian lengser. Megawati tanggal
4 Juli 2004
meresmikan TPI di Tegal, setelah itu kalahPilpres.Spiritualis
Ki Joko Bodo menilai, tujuan spiritualdari kunjungan SBY ke Gunung Slamet,
justruakan membawa malapetaka bagi SBY.Menurutnya Presiden Soeharto sesaat
sebelumlengser juga melakukan kunjungan ke Gunung Slamet.
Semoga bermanfaat....!!!
No comments:
Post a Comment