Mendalami
Petuah jawa tentang “ilmu”
Oleh: Abdoel Munawar
Pupuh
Sinom yang diambil dari serat Wédhatama karya KGPA Mangkunegara IV sebuah
petuah tentang ilmu…… (nanti secara lengkap dan bertahap akan saya lengkapi
dengan pupuh yang lain), petuah tentang ilmu tersebut dituliskan bersama
terjemahan bebasnya kurang lebih berbunyi seperti ini :
Pupuh
Pucung
1.Ngelmu
iku
Kalakone
kanthi laku
Lekase
lawan kas
Tegese
kas nyantosani
Setya
budya pangekese dur angkara
………….
diartikan secara bebas
Ilmu itu
didapatnya berdasarkan mencari dan berusaha,
Karena
sebuah proses itu yang menciptakan kekuatan dari ilmu….
Sebab
sebuah proses itu dapat menghilangkan keangkara murkaan terhadap penguasaan
ilmu tersebut
2.Angkara
gung
Neng
angga-anggung gumulung
Gogolonganira
Tri loka
lekere kongsi
Yen den
umbar ambabar dadi rubeda
………….
diartikan secara bebas
Sebuah
keserakahan itu sifatnya merasa selalu kurang, sekali terlibat akan terus
membesar sampai sampai menutup semua hal… pikiran, perasaan dan harapan
tertutupi dengan keserakahan, apabila diterus teruskan akan menyebabkan sebuah
permasalahan yang sangat besar
3.Beda
lamun
Wus
sengsem rehing asamun
Semune
ngaksama
Sesamane
bangsa sisip
Sarwa
sareh saking mardi martotama
………….
diartikan secara bebas
Berbeda
dengan yang telah berpengalaman dalam hal proses…
Selalu
memahami dan menimbang nimbang segala hal dengan baik, selalu memperhatikan
dengan seksama tentang segala hal, selalu sabar dan menjaga agar tidak lepas
dari sebuah jalan keutamaan
4.Taman
limut
Durgameng
tyas kang weh limput
Kerem
ing karamat
Karana
karoban ing sih
Sihing
suksma ngrebda saardi gengira
………….
diartikan secara bebas
Bila
terkena sebuah perasaan senang yang berlebihan, kadang mengalami perasaan lupa,
sebab sebuah ilmu itu pada dasarnya menyenangkan (dapat mempermudah segala hal)
Akan
tetapi karena memperhatikan dengan seksama, cermat disertai rasa cinta pada
sesama mahluk, maka perasaan senang yang berlebihan itu dapat dikendalikan
5.Yeku
patut
Timulad-tulad
timurut
Sapituduhira
Aja kaya
jaman mangkin
Keh pra
mudha mundhi dhiri rapal makna
………….
diartikan secara bebas
Yaitu
yang harus dijadikan contoh dan ditiru semua orang yang mempelajari ilmu
seperti anda, jangan seperti jaman sekarang… banyak pemuda pemudi yang hanya
membaca segala hal kemudian tanpa diselami dan dipahami tetapi sudah dipercaya
(bahasa keren nya “textbooks thinking” gituu hlo…)
6.Nora
weruh
Rosing
rasa kang rinuruh
Lumeketing
angga
Anggere
padha marsudi
Kana-kene
kahanane nora beda
………….
diartikan secara bebas
Tidak
pernah tau sebuah perasaan rasa yang tenang (suci atau damai) yang selalu ada
dalam tubuh manusia……
Padahal,
apabila mau berusaha untuk mencari, dimana saja tetap sama tidak peduli dimana
pun tempatnya…
7.Uger
lugu
Denta
mrih pralebdeng kalbu
Yen
Kabul kabuki
Ing
drajad kajating urip
Kaya
kang wus winahya sekar Sri Nata
Ada-Ada
………….
diartikan secara bebas
Asal
dengan kejujuran dan ketulusan, dan niat serta semangat yang menggelora dalam
“hati” (perasaan atau jiwa)
Jika
terlaksana harapan nya, ia bakalan ditinggikan drajat hidupnya, bagai seorang
raja besar yang mempunyai nama harum keseluruh penjuru dunia
8.Basa
ngelmu
Mupakate
lan panemu
Pasahe
lan tapa
Yen
satriya tanah Jawi
Kuna-kuna
kang ginilut triprakara
………….
diartikan secara bebas
Arti
kata “ngelmu” adalah keselarasan dan akal pikiran (yang tajam)
Diperoleh
dengan jalan berusaha dengan tekun dan selalu berusaha…
Kalau
manusia utama di tanah jawa di jaman kuno kuno dahulu yang dipelajari secara
terus menerus adalah tiga hal (tekad, perasaan dan pikiran)
9.Lila
lamun
Kelangan
nora gegetun
Trima
yen kataman
Sak
serik sameng dumadi
Tri
legawa nalangsa srah ing Bathara
………….
diartikan secara bebas
Selalu
iklas dikala kehilangan… kalau pun kehilangan selalu merasa pasrah tanpa
perasaan menyesal, dan tidak pernah menyesal kepada apa yang telah terjadi…
Tidak
pernah merasa benci kepada semua hal, apa pun itu….
Harus
benar benar rela dan dikembalikan kepada kuasa Sang Semesta
10.Bathara
gung
Inguger
graning jajantung
Jenek
Hyang Wisesa
Sana
Pesenetan suci
Nora
kaya si mudha mudhar angkara
………….
diartikan secara bebas
Sang
Semesta yang maha segalanya, memberikan berkahnya di dalam jantung
(perasaan/hati nurani) yang benama “Hyang Wisesa” yang bercirikan selalu suci
dan selalu memberikan pertimbangan baiknya kepada manusia.
Tidak
seperti yang selalu membesar besarkan segala macam masalah
11.Nora
uwus
Karema
anguwus-uwus
Uwose
tan ana
Mung
janjine muring-muring
Kaya
buta buteng betah nganiaya
………….
diartikan secara bebas
Tidak
seperti yang selalu yang berbicara tidak benar dan tidak terbukti, selalu
mengumbar janji kosong dan selalu marah marah seperti raksasa (ke-angkara
murkaan) ngawur yang selalu menyiksa…
12.Sakeh
luput
Ing
angga tansah linimput
Linimpet
ing sabda
Narka
tan ana udani
Lumuh
ala hardane ginawe gada
………….
diartikan secara bebas
Semua
kesalahan dalam seluruh tubuh dijadikan satu, di utarakan lewat kata kata
dengan harapan tidak akan bisa dibantah, semua kesalahan lawan bicara di
jadikan senjata balik memukul lawan
13.Durung
punjul
Kasusu kaselak
jujul
Kaseselan
hawa
Cupet
kapepetan pamrih
Tangeh
nedya anggambuh mring Hyang Wisesa
………….
diartikan secara bebas
Belum
cukup kemampuan, ingin cepat cepat terlihat pandai, terdorong hawa napsu
menjadikan sempit pemikiran, hanya karena terdorong keinginan disanjung
(pamrih).. yang seperti itu tidak akan mungkin dekat dengan Sang Semesta
Semoga bermanfaat ,Di postingan berikut mudah mudahan saya bisa
menyajikan pupuh jawa lain tentang Ilmu dan ngelmu….Terima kasih.
No comments:
Post a Comment