PUISI MALAM INI
Kadang kala dia hadir
Menembus di antara
sela sela
Genteng rumah
menerawang
Sepertinya awan tak
simpati melewati malam ini
Daun daun di belakang
persinggahan
Memetik dinginya
angin malam
Sesekali menari
bersama alunan merdu
Nyanyian alam
Namun kita tak jua
tersadar
Dari mimpi mimpi
kehidupan
Tak pernah pula kita
bertanya
Kapan bintang
menghadirkan pagi
Dan siang berakhir ke
senja hari
Cobalah mulai
menghitung,berapa kali purnama melingkar
Dalam satu bulan
Berapa juta bintang
yang setia padanya di setiap peradaban
Entahlah
Beberapa hari ini dia
tak hadir mengisi malam
Tergambar dari tiap
lembar kabut dan rintik gerimis yang
Tak jua habis
Dan pena masih juga
menari di antara tarikan nafas
Hembusan demi
hembusan mencipta baris baris dingn malam
Hadirkan titikan
embun embun sahaja
Tiap kali menghela
Hatiku penuh Tanya,kenapa
dia tak lagi hadir
Menembus di antara
sela sela genteng menerawang
Hanya dedaunan yang
setia memetik angin menari
Menghantarkan pagi
Namun kini,,tiap
kalender sudah tak mampu lagi ku tandai
TAK SEMPURNA TANPA
MATAHARI
Matahari seolah
terdiam
Tak bisa biaskan
sempurna
Cahayanya…
Melewati bentangan
kabut menggulung..
Dan hujan yang tak
bisa reda seketika
Hanya sisakan
genangan lumpur melekat di sepatu
Sungguh…
Matahari adalah
sempurna,
Namun,,,
Dalam otaku melingkar
satu pertanyaan
Adakah kabut dan
hujan tanpa matahari???
DIA ADA UNTUK AKU
Duka ini tak jua
mereda
Semakin tebal
melapisi didinding hati
Menguatkan keyakinan
Engkau takkan lagi
ada bersamaku
Semakin ku coba
menahan dinding tekanan
Semakin kuat kau
hancurkan pertahanan batinku
Setelah ku tahu ada
yang lain di hatimu
Engkau semakin jauh
menuntut untuk melupakanku
Biarkan dinding hati
ini tertutup untuk masa lalu
Tapi biarkan dia
tetap ada tuk mengisi hari hari bersama masa depanku
DI UJUNG BUKAN MUARA
Tertumpah di antara
dua mata
Sepakat berakhir
tanpa muara
Bulir bulir mengalir
tanpa mending tebal,
ataupun kilatan
halilintar
tapi mereka tetap
bertanya sampai dimana
akhir sebuah cerita
karena air mata
mengalir tanpa muara
dan pucuk dedaunan
tak lagi
jatuhkan embun
kesucian
terhapus telaga
airmata di atas pagi
gulita tanpa aksara
SEBATANG ROKOK DINI
HARI
Sebatang rokok di
peradaban
Di jepitnya di antara
telunjuk
Sesekali telapak
tangan mengusap kusamnya kehidupan
Dalam sejuta kenangan
Embun di pucuk sang
mawar
Membasahi lembaran
jiwa
Yang berontak
Dalam singgah gulana
Tertekan dini hari
mencekam kengerian
Semua membuyar di antara
detak jam memecah sunyi malam
Sebatang rokok habis
sudah
Membakar pagi dan tanpa
seutas mimpi
TELAGA DOA
Tersusun dari jiwa
yang rindu
Akan cinta dan cita
Dari belasan kali
kegagalan
Tuk menyusun aksara
Agar Nampak menjadi
makna yang sempurna
Lahir dari jiwa yang
rindu
Akan indahnya dunia
penuh makna
Kini aksara menjadi
kata
Mengalirkan sungai
dari telaga tanpa mata air
Dan biarkan dia
mengalir tanpa akhir
Tak ada lagi yang
rindu
Karena dunia hadir
dengan warna
Dengan aksara penuh
makna
Hadir sempurna dengan
lantunan
Merdu doa…
PUISI RINDU
Simpanlah semua
cerita
Jangan sisakan hingga
menjadi buih
Kebencian kata di
atas genangan rindu
Dan gumpalan letih
yang menunggu
Lihatlah isi
kehidupan dari masa lalu
Dari seribu barisan
kata
Dari puisi puisi
tanpa aksara
Engkau takkan pernah
tahu,kapan rindu ini hadir
Mengisi kehidupan dan
mengalir laksana kata kata
Tanpa tutup masa
Tapi lihatlah dengan
hatimu
Bahwa puisi adalah
hidupnya kepingan kepingan rindu
Yang senantiasa letih
menunggu
Simpanlah semua
Tapi bukan untuk
puisi puisi tanpa kata
Tanpa aksara…
Sikap yang Kau tunjukan
WAKTU ITU BERLALU
Waktu itu kau begitu dekat denganku
Waktu itu tak ada waktu tanpamu
Waktu itu kujalani hidupku dengan senyum dan tawamu
Tak sanggup ku jauh darimu Karena fikiran bodohku
Waktu itu aku terbawa nafsu
Aku ingin sekali jalani hidup lebih dekat denganmu
Karena waktu itu aku merasa kau sangat mengerti dengan ku
Waktu itu kau seakan tau apa yang aku mau
Waktu itu tak bisa aku ungkapkan kata lain lagi
Selain kata aku cinta padamu Sehingga
waktu itu aku tak sedar Menyatakan cintaku
Dengan bodohnya diriku yang berharap kau mengerti perasaan ku
Waktu itu terbayang filling bodohkuKau akan sama rasaku
Namun khayalan bodohku itu bertolak dengan realita
waktu itu Yang terus berlalu dan semakin jauh dariku
Waktu itu aku hanya bisa mengenang sebuah cerita yang terlalui
Waktu itu telah berlalu dan kucoba bertanya pada diri
Apakah aku sepadan dengan mu ?
Apakah aku bisa bahagiakan mu ?
Apakah aku layak untukmu ?
Waktu itu baru terjawab olehku Cintamu bukan untukku
Hanya pesanku jika masih ada rasamu Ingat aku disini
SUNYI
Oleh : Abdoel Munawar
Disudut hatiku yang meradang…
dalam lingkarang kebahagiaanmu,
Dari tiap bingkai lukisan perasaan
Yang pedih tiap kali ku pandang
Kau hanyut dalam suka cita
sementara ku tenggelam bersama lara
Waktu itu kau begitu dekat denganku
Waktu itu tak ada waktu tanpamu
Waktu itu kujalani hidupku dengan senyum dan tawamu
Tak sanggup ku jauh darimu Karena fikiran bodohku
Waktu itu aku terbawa nafsu
Aku ingin sekali jalani hidup lebih dekat denganmu
Karena waktu itu aku merasa kau sangat mengerti dengan ku
Waktu itu kau seakan tau apa yang aku mau
Waktu itu tak bisa aku ungkapkan kata lain lagi
Selain kata aku cinta padamu Sehingga
waktu itu aku tak sedar Menyatakan cintaku
Dengan bodohnya diriku yang berharap kau mengerti perasaan ku
Waktu itu terbayang filling bodohkuKau akan sama rasaku
Namun khayalan bodohku itu bertolak dengan realita
waktu itu Yang terus berlalu dan semakin jauh dariku
Waktu itu aku hanya bisa mengenang sebuah cerita yang terlalui
Waktu itu telah berlalu dan kucoba bertanya pada diri
Apakah aku sepadan dengan mu ?
Apakah aku bisa bahagiakan mu ?
Apakah aku layak untukmu ?
Waktu itu baru terjawab olehku Cintamu bukan untukku
Hanya pesanku jika masih ada rasamu Ingat aku disini
SUNYI
Oleh : Abdoel Munawar
Disudut hatiku yang meradang…
dalam lingkarang kebahagiaanmu,
Dari tiap bingkai lukisan perasaan
Yang pedih tiap kali ku pandang
Kau hanyut dalam suka cita
sementara ku tenggelam bersama lara
Ku coba hapus luka dengan untaian perjalanan bahagia..
walau sesungguhnya batinku tersiksa
walau sesungguhnya batinku tersiksa
Ku Coba warnai kanvas
Dengan titikan air mata
Kau bukan milkku,tapi hadirmu adalah lukisan terindah dalam hidupku..
Walau perih aku takkan sanggup membencimu….
Harapan Cintaku
Ketika mentari menyinari dunia...
Ku berharap ada secercah harapan cintaku tersinari juga
Namun ternyata sinar itu tak kunjung datang
Masa demi masa telah terurai….
Aku masih tetap seperti ini
Menjalani hidup yang ada di depan mata
Ketika mataku mulai meredup….
Hatiku tak berharap lagi…
Mentari itu malah datang memberikan sinarnya
Aku pun dengan tangan terbuka dan
Senyum yang bahagia menyambut kehadirannya
Harapan cinta itupun mulai ada….
Namun,,, disaat aku mulai berharap
Dia malah pergi meninggalkanku….
Kenapa mesti seperti ini?
Aku sangat menyayanginya…
Kini aku sadari,,,
Dia hanyalah bayangan sinar mentari
Yang tak sengaja singgah di hatiku
Dia hanya ingin menghancurkanku dengan serpihan cahayanya
Dia hanya ingin membuat hatiku meleleh dengan panasnya.
Aku tak menyesal bertemu dengannya
Yang aku sesali adalah dia telah membohongi dirinya sendiri
Dengan mengubar janji
Selamat tinggal mentariku……
Bawalah harapan cintaku dengan tenggelamya sinarmu dikala senja...
JANTUNGKU
dalam bahasa kalbu ku uraikan segenggam doa
meminta dan mengiba atas nama cinta
tuk tegar dalam menguasai cemburu hati
tuk sanggup membina cinta yang redup
entah kesetiaan seperti apa yang ku punya
namun hati ini tetap satu untukmu
entah seberapa jauh kau berlari
ku tetap di belakangmu....
meski ada nyawa yang terbuang
ku rela
adakah kau mengerti disana
istanaku tetap utuh seperti dulu
penuh dengan hiasan canda dan tawamu
dan masih mekar pula bunga yang kau titipkan itu
dalam asa ku berdoa
ku jaga cintamu....
ku jaga hatimu...
ku jaga salu.....
kau ingin tahu doaku padaNya?
" Yaa Rabbi..
ku takkan biarkan cintaku terbias oleh Kuasamu
ku takkan pernah takut padaMu
demi cinta.......
Demi Namamu...
seberapa besar Kuasamu
seberapa berat ujianMu
ku hadapi dengan senang hati
meski Kau utus seribu Izroil Kepadaku.
meski kau luluhkan air nerakaMu
Aku Tak Takut.
Karna dia adalah harapanku
karna dia adalah nyawaku
dan karena dialah....
pembawa kasihMu padaku
Namun...
jika Kau berikan dia untukku...
Demi Keagunganmu.
Ku berani Kehilangan dia sekarang
tapi pertemukanlah aku dengannya
Dalam Hari KeabadianMu nanti"
Tidak boleh kecuali kamu
Tidak boleh kecuali kamu yang bias membuat terbang ke angkasa
Membuat hari-hariku indah
Membuat mimpi menjadi nyata hanya kamu yang bias menyanyikan sebuah lagu
Dengan lantunan nada yang indah…
Hanya kamu yang bisa membuat malam hariku menjadi bersinar kau seperi bintang di hatiku
Menerangi dalam kegelapan dan kesepian
Menghapus air mataku dengan tangan mu
Tidak boleh kecuali kamu yang dapat membuat ku yang biasa ini
Menjadi sempurna di mata mu
Tidak boleh kecuali kamu yang bias membuat ku terseyum penuh dengan cahaya di matamu
CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali)
Hening malam temaniku dalam gelap
Seiring berjalannya waktu
Ku dengar suara motor
Dari kejauhan ku memandang..,
Ohh…. Ternyata dirinya…
Seseorang yang dahulu singgah dalam hati
Saat ia berhenti di depan rumahku
Jantungku mulai berdetak kencang
Sekencang angin yang berhembus dari utara ke selatan
Perlahan ia melangkah menghampiriku
Sekujur tubuhku mulai dingin
Sedingin lautan es
Ia menyapaku dengan senyuman
Membuat hati ini lemah tak berdaya
Oh… Tuhan…
Apa yang terjadi denganku …?
Mungkinkah rasa cinta ini tumbuh kembali…?
Kupersilahkan ia duduk…
Kami berbincang sambil tertawa…
Oh… Ternyata benar …
Diriku mengharap ia kembali untukku…
Puisi ini merupakan sejarah bagiku karena saat ku membuat puisi ini adalah dimana pertama kalinya aku merasakan cinta yang sebenarnya meskipun ia telah pergi.
MENGAPA
Saat hati tlah yakin pada keindahan cinta
Saat jiwa tlah menyatu dalam satu raga
Saat cinta tlah melalui beberapa episode
Mengapa...,
Mengapa kini kau pergi tinggalkanku…
Tinggalkan kisah cinta kita
Kisah cinta yang tlah tertata rapi dalam suatu cerita
Mengapa…,
Mengapa kau ingkari janji kita…
Janji tuk sehidup semati
Mengapa….,
Mengapa secepat ini kau kembali disisi.Nya
Mengapa...,
Mengapa…,
Mengapa….?
MAWAR
ku teringat akan sekuntum mawar..
bunga mawar yang begitu indah
bunga yang keindahannya seakan tidak pernah memudar..
bunga yang keharumannya seakan tidak pernah menghilang..
masih terekam jelas dalam ingatan tentang sekuntum mawar
mawar yang seakan tak pernah gugur,
walau semilir angin datang menggoda..
mawar yang seakan tidak pernah patah,
meski banyak tangan jahil yang berusaha menjamahnya..
ku hanya bisa memandanginya..
ya.. hanya memandanginya....
terus memandangnya dari kejauhan..
menunggu saat yang tepat untuk memetiknya..
memilikinya...
Surat Cinta
Awan menyuratkan cinta
Menghapus duka dalam cerita
Malam hangatkan bumi kita
Keheningan datang dalam dunia
Embun bersahaja kini menyapa
Desiran debu melambai saja
Aku datang membawa berita
Andaikan dirimu kini tak ada
Kau datang membawa derita
Kau datang membawa asa
Kau datang hilangkan bahagia
Kau datang hancurkan tawa
Apakah ini kutukan sang dewa?
Nestapa tak henti membayang lara
Ataukah ini karena tuhan murka?
Meski kami tak henti berdoa
Lambaian lembut tetap setia
Mengiringi langkah cinta
Namun diri ini merasa
Dunia kini hampa
Tanpa ada makna
Yang tersisa
CINTA DI SUDUT MENTARI
Dari arah timur …
Mentari memunculkan sinar keemasannya…
Seakan tersenyum geli
Melihat perasaanku yang tak karuan ini.
Ku menatap perasaanku dengan mata hatiku
Hatiku yang terdalam mengatakan….
Kamulah yang ku inginkan….
Ku ingin mencintaimu
Tapi bukan karena keegoisanku
Ku ingin menyayangimu
Tapi bukan sebatas itu…
Hatiku terpuruk pilu
Akankah ada yang terluka bila aku mencintaimu….?????
Aku pun tak tahu….
Perasaan ini tak bisa ku tampakkan
Yang ku tahu Tuhan mengerti perasaan ini
Cintaku akan tetap bertahta
Bersama mentari yang bersinar di sudut langit…..
Rasa dalam cinta
Saat kudekatimu
Kau tengah menangis
Saat kubasuh airmatamu
Kau pun tersenyum…
Saat kubalas senyummu
Kau dekap aku…..
ahhh….
indahnya cinta manakala jantungku berdegup
tanpa ragu mengiringi irama nafasmu
tak bisa kuberkata
saat cinta memanggil
tak mampu kuberpaling
saat cinta bertahta
hmm….
Memanglah kamu
Hanya airmatamu yang mampu
menyirami ragaku
dengan basuhan senyum
dalam dekapan cinta yang nyata
Tangisanku tak berujung Penyesalan
Dengan titikan air mata
Kau bukan milkku,tapi hadirmu adalah lukisan terindah dalam hidupku..
Walau perih aku takkan sanggup membencimu….
Harapan Cintaku
Ketika mentari menyinari dunia...
Ku berharap ada secercah harapan cintaku tersinari juga
Namun ternyata sinar itu tak kunjung datang
Masa demi masa telah terurai….
Aku masih tetap seperti ini
Menjalani hidup yang ada di depan mata
Ketika mataku mulai meredup….
Hatiku tak berharap lagi…
Mentari itu malah datang memberikan sinarnya
Aku pun dengan tangan terbuka dan
Senyum yang bahagia menyambut kehadirannya
Harapan cinta itupun mulai ada….
Namun,,, disaat aku mulai berharap
Dia malah pergi meninggalkanku….
Kenapa mesti seperti ini?
Aku sangat menyayanginya…
Kini aku sadari,,,
Dia hanyalah bayangan sinar mentari
Yang tak sengaja singgah di hatiku
Dia hanya ingin menghancurkanku dengan serpihan cahayanya
Dia hanya ingin membuat hatiku meleleh dengan panasnya.
Aku tak menyesal bertemu dengannya
Yang aku sesali adalah dia telah membohongi dirinya sendiri
Dengan mengubar janji
Selamat tinggal mentariku……
Bawalah harapan cintaku dengan tenggelamya sinarmu dikala senja...
JANTUNGKU
dalam bahasa kalbu ku uraikan segenggam doa
meminta dan mengiba atas nama cinta
tuk tegar dalam menguasai cemburu hati
tuk sanggup membina cinta yang redup
entah kesetiaan seperti apa yang ku punya
namun hati ini tetap satu untukmu
entah seberapa jauh kau berlari
ku tetap di belakangmu....
meski ada nyawa yang terbuang
ku rela
adakah kau mengerti disana
istanaku tetap utuh seperti dulu
penuh dengan hiasan canda dan tawamu
dan masih mekar pula bunga yang kau titipkan itu
dalam asa ku berdoa
ku jaga cintamu....
ku jaga hatimu...
ku jaga salu.....
kau ingin tahu doaku padaNya?
" Yaa Rabbi..
ku takkan biarkan cintaku terbias oleh Kuasamu
ku takkan pernah takut padaMu
demi cinta.......
Demi Namamu...
seberapa besar Kuasamu
seberapa berat ujianMu
ku hadapi dengan senang hati
meski Kau utus seribu Izroil Kepadaku.
meski kau luluhkan air nerakaMu
Aku Tak Takut.
Karna dia adalah harapanku
karna dia adalah nyawaku
dan karena dialah....
pembawa kasihMu padaku
Namun...
jika Kau berikan dia untukku...
Demi Keagunganmu.
Ku berani Kehilangan dia sekarang
tapi pertemukanlah aku dengannya
Dalam Hari KeabadianMu nanti"
Tidak boleh kecuali kamu
Tidak boleh kecuali kamu yang bias membuat terbang ke angkasa
Membuat hari-hariku indah
Membuat mimpi menjadi nyata hanya kamu yang bias menyanyikan sebuah lagu
Dengan lantunan nada yang indah…
Hanya kamu yang bisa membuat malam hariku menjadi bersinar kau seperi bintang di hatiku
Menerangi dalam kegelapan dan kesepian
Menghapus air mataku dengan tangan mu
Tidak boleh kecuali kamu yang dapat membuat ku yang biasa ini
Menjadi sempurna di mata mu
Tidak boleh kecuali kamu yang bias membuat ku terseyum penuh dengan cahaya di matamu
CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali)
Hening malam temaniku dalam gelap
Seiring berjalannya waktu
Ku dengar suara motor
Dari kejauhan ku memandang..,
Ohh…. Ternyata dirinya…
Seseorang yang dahulu singgah dalam hati
Saat ia berhenti di depan rumahku
Jantungku mulai berdetak kencang
Sekencang angin yang berhembus dari utara ke selatan
Perlahan ia melangkah menghampiriku
Sekujur tubuhku mulai dingin
Sedingin lautan es
Ia menyapaku dengan senyuman
Membuat hati ini lemah tak berdaya
Oh… Tuhan…
Apa yang terjadi denganku …?
Mungkinkah rasa cinta ini tumbuh kembali…?
Kupersilahkan ia duduk…
Kami berbincang sambil tertawa…
Oh… Ternyata benar …
Diriku mengharap ia kembali untukku…
Puisi ini merupakan sejarah bagiku karena saat ku membuat puisi ini adalah dimana pertama kalinya aku merasakan cinta yang sebenarnya meskipun ia telah pergi.
MENGAPA
Saat hati tlah yakin pada keindahan cinta
Saat jiwa tlah menyatu dalam satu raga
Saat cinta tlah melalui beberapa episode
Mengapa...,
Mengapa kini kau pergi tinggalkanku…
Tinggalkan kisah cinta kita
Kisah cinta yang tlah tertata rapi dalam suatu cerita
Mengapa…,
Mengapa kau ingkari janji kita…
Janji tuk sehidup semati
Mengapa….,
Mengapa secepat ini kau kembali disisi.Nya
Mengapa...,
Mengapa…,
Mengapa….?
MAWAR
ku teringat akan sekuntum mawar..
bunga mawar yang begitu indah
bunga yang keindahannya seakan tidak pernah memudar..
bunga yang keharumannya seakan tidak pernah menghilang..
masih terekam jelas dalam ingatan tentang sekuntum mawar
mawar yang seakan tak pernah gugur,
walau semilir angin datang menggoda..
mawar yang seakan tidak pernah patah,
meski banyak tangan jahil yang berusaha menjamahnya..
ku hanya bisa memandanginya..
ya.. hanya memandanginya....
terus memandangnya dari kejauhan..
menunggu saat yang tepat untuk memetiknya..
memilikinya...
Surat Cinta
Awan menyuratkan cinta
Menghapus duka dalam cerita
Malam hangatkan bumi kita
Keheningan datang dalam dunia
Embun bersahaja kini menyapa
Desiran debu melambai saja
Aku datang membawa berita
Andaikan dirimu kini tak ada
Kau datang membawa derita
Kau datang membawa asa
Kau datang hilangkan bahagia
Kau datang hancurkan tawa
Apakah ini kutukan sang dewa?
Nestapa tak henti membayang lara
Ataukah ini karena tuhan murka?
Meski kami tak henti berdoa
Lambaian lembut tetap setia
Mengiringi langkah cinta
Namun diri ini merasa
Dunia kini hampa
Tanpa ada makna
Yang tersisa
CINTA DI SUDUT MENTARI
Dari arah timur …
Mentari memunculkan sinar keemasannya…
Seakan tersenyum geli
Melihat perasaanku yang tak karuan ini.
Ku menatap perasaanku dengan mata hatiku
Hatiku yang terdalam mengatakan….
Kamulah yang ku inginkan….
Ku ingin mencintaimu
Tapi bukan karena keegoisanku
Ku ingin menyayangimu
Tapi bukan sebatas itu…
Hatiku terpuruk pilu
Akankah ada yang terluka bila aku mencintaimu….?????
Aku pun tak tahu….
Perasaan ini tak bisa ku tampakkan
Yang ku tahu Tuhan mengerti perasaan ini
Cintaku akan tetap bertahta
Bersama mentari yang bersinar di sudut langit…..
Rasa dalam cinta
Saat kudekatimu
Kau tengah menangis
Saat kubasuh airmatamu
Kau pun tersenyum…
Saat kubalas senyummu
Kau dekap aku…..
ahhh….
indahnya cinta manakala jantungku berdegup
tanpa ragu mengiringi irama nafasmu
tak bisa kuberkata
saat cinta memanggil
tak mampu kuberpaling
saat cinta bertahta
hmm….
Memanglah kamu
Hanya airmatamu yang mampu
menyirami ragaku
dengan basuhan senyum
dalam dekapan cinta yang nyata
Tangisanku tak berujung Penyesalan
Sikap yang Kau tunjukan
Menjadi Jawaban yang selama ini
Kupertanyakan
Meski menjauh dari Harapan
Tangisanku tak berujung pada
Penyesalan
Engkau tinggalkan
Sakit untuk rasa ini
Terang untuk Hidup Kulalui
Kan selalu terkenang diHati
Cintaku terganti dengan Cahaya suci
Bukan Pembual
Apa yang kudapatkan Sejauh ini
Jadikan Kesedihan mewarnai hati
Sulitku tulis Kebahagiaan
dengan apa yang kurasakan...
Apakah tempatku disini
Salah untuk apa yg kucari
Mengapa Aku tak bisa pergi
Jika kau tak ingin kumengerti ....
Saatku mencoba Bertahan
Hatikupun semakin Perih
Dan aku bukanlah pembual
Karena kini kumenangis dalam
Kehampaan...
No comments:
Post a Comment