My Blog List

My Blog List

link Facebook "Doel Mahessa Jeenar"

Saturday, April 5, 2014

Cerita gokil “Nafas KUNTIL ANAK”

Taon 1990 Silam,Dukuh Lemahabang cawitali Adalah sebuah pemukiman Penduduk yang Belum Di lirik pemerintah Dalam segi pembangunan infrastruktur maupun Lainya,Jalanan belom di Aspal,Pohon Pohon besar banyak tumbuh di depan dan belakang Rumah penduduk,Listrik jga belom masuk ke dkh lemahabang yang aku singgahi ini,Sehingga kalau malam hari Jarang anak anak keluar rumah karena Kampung gelap dan terkesan masih angker.
Rata2 Mata pencaharian penduduk desa adalah petani,Tidak sedikit pula yang mencari nafkah berdagang di Jakarta dan bandung.Selain Bercocok tanam dan berdagang di perantauan Penduduk desa Ini juga Mencari penghasilan tambahan dengan menjual kayu bakar ke Desa sebelah,dan biasanya ini di lakukan pagi hari,Agar tidak kesiangan sebelum Subuh mereka Sudah bangun dan mulai berjalan kaki Memikul beban di pundak Menuju desa sebelah,Yang berjarak 8 km dari lemahabang,,,
Nah ,,,Cerita ini Bermula Saat aku Kelas 4 Sekolah dasar Di SD cawitali II, Biasa Setiap berangkat sekolah Aku di kasih uang jajan sama ibuku, Kadang Rp.100 kadang Rp.500 kadang juga nggak di kasih sama sekali,Untuk Ukuran ekonomi orang kampung waktu itu padahal aku tergolong ,Ya  “nggak miskin2 Amat lakh”…..heheee..saya rasa Uang jajan saya cukup untuk setengah hari di sekolahan. Tetapi Aku merasa iri sama temanku yang bisa hampir tiap hari bawa uang jajan Rp.1000 Sampai Rp. 3000, Nyicil SPP sendiri, Bisa beli buku2 dan alat tulis sendiri..Padahal Orang tua Mereka “maa’f,,Yah tergolong EKSUL “Alias ,Ekonomi Sulit,,,..Setelah Aku Tanya sama dia,ternyata Uang Yang Dia Bawa tiap hari kesekolah Hasil keringat Dia Tiap pagi Jualan Kayu Bakar Ke kampung Sebelah,,Ternyata rasa Penasaran yang hingga kini ada pada salah satu sifat ku sudah tertanam Sejak aku kelas 4 SD,Dari situ timbul rasa ingin aku seperti temanku yang Bisa  Mandiri biarpun Masih Berumur 10 taon,Bisa bayar SPP sendiri,Beli Alat2 tulis sendiri dan Tiap hari Nggak kurang Uang Jajan.
Beberapa hari kemudian,akhirnya aku memutuskan Untuk mengumpulkan kayu bakar bersama temanku,tetapi Aku lalukan sembunyi sembunyi Karena takut di marahin sama Ayah,Setelah Kira kira Cukup untuk Di jual,Aku bersama Temanku mengikat kayu kayu tersebut Serapih mungkin Dan Supaya Sedikit Ringan Untuk Di pikul,,dengan penuh Rasa penasaran Aku sengaja menginap Di rumah Temanku ,Dan Berharap malam Segera Habis Mendekati Pagi…Pukul 03 pagi Aku Terbangun Dan bersiap Untuk Berangkat membawa kayu bakar yang Sudah KAmi ikat,Harapan Untuk mendapatkan Uang hasil keringat sendiri sudah di depan mata,,Tapi Setelah Kami bersiap, kayu yang mau aku bawa tidak ada di tempatnya,,Ternyata kayu yang sudah siap di bawa tersebut Di sembunyikan Sama ayah ku, dan Akhirnya dengan perasaan kecewa pagi itu Aku tidak jadi menjual kayu tersebut,bahkan Aku di marahin habis habisan sama ayah.
Tapi tak putus Asa,malam berikutnya aku kembali sembunyi sembunyi mengambil kayu yang di bawa ayahku ke samping rumah, biarpun sebenarnya badanku terasa tidak enak (Masuk Angin),Malam itu tetap tidur di rumah sendiri,Dan Baru pukul 2.30 pagi aku sudah terbangun,Aku buka pintu kamar pelan2 agar ayahku tidak ikut terbangun….Lampu templok yang tergantung di dinding Ruang tamu aku matikan ,Dan perlahan lahan Aku buka pintu depan rumah,Di teras Rumah Aku bingung dan terdiam,Aku memandang kiri kanan Yang gelap gulita dan hanya pohon pohon yang terlihat bergoyang goyang tertiup angin pagi,,”Sepi,Gelap Sepertinya orang2 kampung masih lelap tertidur,Aku berniat membangunkan temanku yang rumahnya agak jauh dari rumahku…Saat aku terdiam Tiba tiba “hi hi hi hi iiii ” Entah dari mana datangnya Suara tersebut,,, “Ada Kuntil anak” gumamku,Saat suara itu terdengar lagi.Dua tiga kali aku masih berusaha menyembunyikan rasa takut Saat suara itu terdengar.Aku berusaha merapatkan Sarung Di pundaku Tapi “hi hihhi hiii hii”….Ya tuhan Suara itu Terasa dekat sekali di Belakang Kepalaku,,Bulu kuduku Semakin Merinding Saat Pohon pohon besar di depan ku Bergoyang begitu cepat ….
Ku batalkan niat untuk membangunkan Temanku di rumahnya,Saat Angin semakin kencang menggoyang Pohon di depan rumahku Dan suara Rintihan yang terasa semakin dekat mengikutiku,,Sambil berjalan mundur Aku mendekati pintu Depan Rumahku,Dan Ku tengok kiri kanan lalu tanpa basa basi Aku masuk dan  mengunci Rapat lagi pintu rumahku,,,Pelan pelan Ku ambil lampu templok dan menyalakan nya lagi Takut ayah dan ibuku terbangun,,Sambil berharap tak terdengar lagi suara rintihan itu,aku tidak masuk kedalam kamar,Kurebahkan tubuhku di atas dipan,sambil aku rapatkan sarung untuk membukus tubuhku…Dan “hihihihiii hiii”….Ya tuhan,,,,Suara itu terdengar lagi ,Justru semakin Keras seperti Di Bawah dipan tempatku berbaring,Aku mencoba menahan nafas Beberapa saat mengusir rasa takut yang semakin menjadi,,Nah,Saat aku menahan nafas Suara Rintihan itu menghilang,,,Ku hembuskan lagi nafasku Suara itu terdengar lagi,,,…Akhirnya ku lakukan itu berulang ulang…..Dan Setelah Itu Aku Sadar,Ternyata Aku Di takut takutin Sama Suara Rintihan nafasku sendiriyang seperti “kuntil anak”,….Aku tersenyum senyum geli dengan kejadian itu…Ternyata kejadian tersebut begitu lama,Saat ku lihat Jam di dinding ruang Tamu Waktu Menunjukan Pukul 04.30 pagi,Ayahh dan ibuku sudah terbangun untuk sholat subuh,mereka hanya tersenyum senyum saat melihat raut wajahku yang mnenyimpan kecewa …karena Harapanku Untuk menjual Kayu bakarpun Gagal lagi Gara gara “nafas Kuntil Anak Sialan”…..
Dan Pengalaman ini selalu menjadi cerita Lucu saat aku mengingatnya dan menceritakannya sama teman temanku….
Keindahan kampung,Kenangan kenangan masa kecil yang aku rindukan setelah Desaku  lemahabang Cawitali,Menjadi Tak seindah Dan se asri dulu….
Sekian - Wassalam









No comments:

Post a Comment