My Blog List

My Blog List

link Facebook "Doel Mahessa Jeenar"

Sunday, May 25, 2014

AKU BENCI KARENA TELAH MENCINTAIMU

Diam, membisu, menelungkupkan kedua kaki di tengah rintik hujan ini, aku kembali hadir dengan sejuta kebodohan tentang arti sebuah cinta yang menggebu. seperti kehilangan akal aku terus berusaha menelusuri otakku sendiri dengan stetoskop yang kuciptakan dari ribuan rasa yang telah menumpuk dalam sofa empuk yang bernama hati, mengapa begitu nyamannya memikirkanmu hingga jiwa ini bermimpi.

Ketika kamu menghujaniku dengan ribuan panah tajam yang anehnya tak membuatku merasa sakit sedikitpun, bahkan terlalu menikmati hingga aku lupa akan rasanya, mengapa masih saja kamu lakukan sedangkan hatiku tak ingin menikmati tusukan demi tusukan yang menancap dan membentuk namamu dan akhirnya menebal jadi gumpalan yang harus kubuang, tidakkah kamu rasakan “penolakan” ini.
Aku ingat sayang, saat aku membayangkan kamu dan aku berada disini, menikmati rintik hujan yang hanya tercipta kita, aku dan kamu malam itu. Meskipun aku tau, ada ribuan hati yang menanti dengan rasa mereka sendiri, tapi bagiku hanya kamu dan aku yang memiliki dunia ini. saat matamu terus menelanjangiku, membalut dingin tubuhku dengan pandangan yang sangat kubenci karena aku merasa nyaman bahkan amat sangat menikmatinya.
“Aku seperti anak kucing yang dimanjakan oleh induknya.”
saat kamu mulai melepas semua bayangan kata yang seharusnya tak pernah kudengar. masih tentang matamu, masih tentang waktu itu dan masih tentang keberadaanku yang tepat didepanmu, sembari menggengam erat jemarimu hingga aku tak pernah kuat untuk memainkannya, aku lemas, tanganku tak bertulang saat ada dalam genggamanmu, lidahku terasa tertelan saat akan menjawab tanyamu, bahkan mataku tak sanggup melihat cahaya yang menerangi kita, gelap!
Tapi kini setelah aku mulai berani menyapa nyataku, sendiri ini menuntutku untuk tak lagi membiarkanmu dalam memoriku, aku perang dengan jiwaku sendiri, kamu ada disini namun aku tak melihatmu, setelah kamu membiarkan bibirku berbicara sendiri, tanpa respon atau sentuhan apapun dari bibir mungilmu, kamu biarkan aku menikmati sendiri rintik hujan yang seharusnya tercipta untuk kita, aku dan kamu.
Apakah aku memang terlalu pandai berbohong, hingga menyembunyikanmu dalam otak yang akhirnya meracuni hatikupun tak pernah menjadi beban dalam jiwaku, sekarang kenapa begitu sakit saat kau berada di dekatku, dulu memikirkanmu adalah keindahan karena kamu berada jauh dariku, dan karena aku hanya dapat menikmati bayanganmu. tapi sekarang, setelah kamu menemuiku, menemaniku, berada di dekatku, kamu justru memberiku ribuan rasa sakit yang tak pernah kubayangkan sebelumnya, Aku benci telah mencintaimu.
Mengapa aku terlalu mengagumimu dulu, aku juga menyesal setelah menatap matamu dalam-dalam, terasa penuh dada ini dengan cinta yang kuciptakan sendiri, terasa merah, marah dan membara mata ini dengan bakaran cinta yang ku ciptakan dari pemantik hatiku sendiri, dan kenapa pula aku terlalu lengah membiarkan dirimu masuk dan menelusri semua jantung hatiku yang seharusnya kusembunyikan dari lalu lalang bayanganmu yang membuatku semakin gundah, tak seharusnya aku terlalu memikirkanmu dulu, dan sekarang aku benci telah membiarkan dirimu ada dalam diriku, karena semakin memikirkanmu, hatiku semakin tercabik oleh emosi dan egoku sendiri, rasakan saja apa yang tak seharusnya ada dalam hatiku, itulah sebabnya jika aku membiarkan rasa ini mengembara dan menanam harap dalam hatiku,

No comments:

Post a Comment