My Blog List

My Blog List

link Facebook "Doel Mahessa Jeenar"

Monday, September 1, 2014

Puisi "MAHKOTA KU PRASASTI KEBENCIAN"


Oleh : Abdoel Munawar 

Baru kemarin Aku melewati jalan ini bersamamu
 dengan irama derap langkah seirama
Perlahan namun terasa menyenangkan.
Sendiri kucoba mengulang langkah kita
Namun Jalan ini terasa begitu gelap 
Hingga sedikitpun tak nampak bayangan 
untuk tiap jengkal dari jejak tapak kakiku sendiri 
Ku baca lagi kisah dalam keabadian senja,
Seindah rona jingga di atas bukit teranggunangsi
Berkali mengusap kening tanpa peluh , 
Kusadari Angin takkan pernah mampu memeluk waktu
Aku melangkah ragu dalam bisu.
Sambil sesekali bersiul mengusir kebekuan hati.
Saat Luapan perasaan duka tak mampu lagi terlukiskan oleh baris Puisi
Sejenak ku petik angin yang menari
Namun awan lepuh yang jatuh menghapus semua Kenanganku
Merah memudar jingga pun membuyar
“menyesal”....
Terlalu lama aku tak melewati 
Jalan ini
MAHKOTA KU PRASASTI KEBENCIAN

Oleh: Abdoel Munawar

Kemarin....
Ku reguk madu madu merdu
Lantunan dawai bidadari bermahkota mutiara
Syairnya meluluhkan gumpalan darahku
Menggetarkan sendi sendi pribadiku
Hingga bumi yang kupijak
Seakan tuli tanpa kata kata
Malam tadi...
Saat angin turun bersama kabut
yang menyisakan tetesan bayu braja
Madu madu mulai mengering dalam cawan
Dawai merdu meredup lengang
Tersapu kabut,menembus gumpalan darah
menyisakan luka
Dan bidadari berlalu tanpa kata kata
Hari ini......
Ku mengingat bias dari tiap syair bidadari
Bayang mutiara yang memudar
Di atas bumi yang ku pijak
Cawan cawan terisi penuh dengan embun kepedihan..
Ku mereguknya sebagai masa lalu tanpa kata kata
Dan menyimpanya sebagai mahkota prasasti
Ku kenang menjadi
Kepingan DARAH HITAM KEBENCIAN.... 

No comments:

Post a Comment