My Blog List

My Blog List

link Facebook "Doel Mahessa Jeenar"

Monday, September 29, 2014

MEMAHAMI TENTANG ARTI SEBUAH PENDAKIAN

"Memahami Tentang Arti Sebuah Pendakian"

Sebenarnya jika ditanya, “apa sih tujuan sesungguhnya ketika kita mendaki gunung?”. Pertanyaan ini kerap kali terlontar ketika kita akan mendaki. Pertanyaan sederhana, tetapi sering membuat bingung yang ditanya, atau bahkan mengundang rasa kesal.
Motivasi melakukan kegiatan di alam bebas khususnya mendaki gunung memang bermacam-macam. Manusia mempunyai kebutuhan psikologis seperti halnya kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kebutuhan akan pengalaman baru, kebutuhan untuk berprestasi, dan kebutuhan untuk diakui oleh masyarakat. Mendaki gunung adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan- itu, disadari atau tidak semua ini sah, tentu saja.
Namun dari semua kebutuhan psikologis itu sebenarnya yang paling mendasar dari semua motivasi itu adalah rasa keinginthuan yang kuat pada diri manusia. Dengan adanya keingintahuan itulah segala apa yang kita impikan harus kita raih layaknya menggapai puncak sebuah gunung.
Lalu kenapa kita harus sampai ke puncak? Walaupun dalam realitanya pendakian bukanlah sebuah penaklukan dan ajang unjuk kekuatan. Sudah banyak korban dalam pendakian, namun tetap saja masih banyak yang ingin menunjukkan eksistensi bahwa dirinya kuat.
Jika kita merenung dan berpikir kembali, bahwa di dalam pendakian tersebut terdapat nilai-nilai
filosofis yang bisa kita ambil dalam setiap derap langkah hingga kita sampai ke puncak. Peter Boardman, Pendaki Gunung asal Inggris, menjadi jenuh dengan pujian-pujian yang bertubi-tubi, setelah keberhasilannya mencapai Puncak Everest melalui Dinding Barat Daya yang sulit di tahun 1975. Peter Boardman yang kemudian hilang di Punggung Timur Laut Everest tahun 1982 menulis arti Keberanian dan Ketabahan baginya.
” Dibutuhkan lebih banyak Keberanian untuk menghadapi kehidupan sehari-hari yang sebenarnya lebih kejam daripada bahaya pendakian yang nyata. Ketabahan dibutuhkan lebih banyak untuk bekerja di kota daripada mendaki gunung yang tinggi.”
Hal ini serupa dengan misi yang diemban oleh Komunitas Berkawan ketika mendaki Beberapa puncak Gunung Di Jawa tengah,di antaranya Puncak Slamet 3428 mdpl 2013 lalu. Dalam pendakian ini, masing-masing anggota dari tim menuturkan bahwa kami memiliki cita-cita yang harus di raih pada tahun ini. Dengan adanya pendakian ini semoga kita bisa sampai puncak dan mendapatkan pelajaran sesungguhnya dari setiap derap langkahnya.
Ketika mendaki, keberanian dan ketabahan hanyalah sebagian hal kecil yang dibutuhkan dalam meraih puncak. Tetapi bahaya yang mengancam jauh lebih banyak terdapat didunia peradaban, di perkotaan ketimbang di gunung, hutan, dalam goa, dan di mana saja di alam terbuka.
Di dunia peradaban modern, di kota, begitu banyak masalah yang membutuhkan keberanian dan ketabahan untuk menyelesaikannya. Tentunya semua itu perlu keberanian awal dalam menentukan langkah dan merencanakan setiap detail kehidupan yang ingin kita arungi. Pelajarannya adalah jika kita tidak berhasil sampai puncak maka kita tidak akan menemukan hal yang telah kitacita-citakan. Namun kegagalan ini bukanlah akhir dari sebuah pendakian, pelajaran lainnya yang kita dapatkan adalah menjadikan sebuah kegagalan sebagai proses pembelajaran dan pendewasaan dalam diri setiap manusia.
Sumber : Baca-baca Buku Pengetahuan

No comments:

Post a Comment