My Blog List

My Blog List

link Facebook "Doel Mahessa Jeenar"

Thursday, September 25, 2014

Kumpulan Kata kata Bijak Dari Film Mahabharata

Kumpulan Kata kata Bijak Dari Film Mahabharata
Oleh : Abdoel Munawar
sumber : Sekartaji
Source of English Quote: Harindranath
Translated by Rachel Hutami

The Book of the Beginning

Whatever is here, is found elsewhere. But what is not here, is nowhere else.
Apa yang tertulis di sini, bisa ditemukan di tempat lain. Tetapi apa yang tidak tertulis di sini, tidak ditemukan pula di tempat lain
Poets have told it before, poets are telling it now, other poets shall tell this history on earth in the future.
Para penyair sudah pernah menceritakannya dulu, para penyair menceritakannya sekarang, para penyair yang lain akan menceritakan sejarah yang terjadi di bumi ini di masa mendatang.
Mortification is not dregs, Vedic study is not dregs, and the nature-given rules of the Veda are not dregs, the vigorous acquisition of wealth is not dregs – but that is what they become when they are beaten by the beings.
Sakit hati bukanlah suatu yang hina, pelajaran agama bukanlah sesuatu yang tidak penting, peraturan agama bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, semangat mengumpulkan kekayaan juga bukan kesalahan – tapi yang penting adalah akan menjadi apa hal-hal tersebut setelah dipergunakan oleh manusia.
All this is rooted in Time, to be or not to be, to be happy or not to be happy.
Semua ini berakar pada WAKTU, yang akan terjadi atau yang tidak, menjadi bahagia atau bersusah hati.

Sabha Parva (The Book of the Assembly Hall)

“To save a family, abandon a man; to save the village, abandon a family; to save the country, abandon a village; to save the soul, abandon the earth.”
– Vidura quoting Kavya
Untuk menyelamatkan satu keluarga, singkirkanlah satu orang; untuk menyelamatkan sebuah desa, singkirkanlah satu keluarga, untuk menyelamatkan negeri, singkirkanlah satu desa, untuk menyelamatkan jiwa, lepaskan keduniawian.
Discontent is the root of fortune.
– Duryodhana
Ketidakpuasan adalah akar dari kemakmuran

Vana Parva (The Book of the Forest)

Revenge is not always better, but neither is forgiveness; learn to know them both, son, so that there is no problem.
– Prahlada (quoted by Draupadi)
Pembalasan dendam tidak selalu lebih baik, demikian juga dengan pengampunan; belajarlah untuk mengerti keduanya, sehingga kau tidak akan menemui masalah.
A grey head does not make an elder. …. Not by years, not by grey hairs, not by riches or many relations did the seers make the Law: “He is great to us who has learning.”
– Astavakra
Kepala yang beruban tidak membuat orang menjadi sesepuh… bukan karena usia, uban, kekayaan atau koneksi, seorang penguasa menetapkan hukum: “Penguasa yang baik adalah dia yang berpendidikan.”
Be he ever so wise and strong, wealth confounds a man. In my view, anyone living in comfort fails to reason.
– Nahusa (in the form of a boa)
Karena dia dulu sangat bijaksana dan kuat, kekayaan mengacaukan manusia. Menurut pendapat hamba, siapapun yang hidup dalam kenyamanan kehilangan akal budinya.

The Book of Virata

When shown the door, take the door, and put no trust in kings.
— Dhaumya to Yudhisthira
Ketika ditunjukkan pintu, bukalah pintu itu, tapi jangan menaruh kepercayaan kepada para raja/pemimpin
I do not blame you, Maharaja, for hitting an innocent man. For, cruelty comes quick to the powerful.
– Yudhisthira to Virata
Saya tidak menyalahkan Anda, Maharaja, untuk memukul orang yang tak bersalah. Sebab, amarah menghinggapi orang yang berkuasa dengan lebih cepat.

Udyoga Parva (The Book of the Effort)

A man should avoid these six like a leaking boat in the ocean: a teacher who does not teach, a priest who has not studied, a king who fails to protect, a wife who is abusive, a cowherd who wants a village, and a barber who wants a forest.
— Vidura
Seseorang harus menghindari enam hal berikut ini seakan kapal yang bocor di laut: seorang guru yang tidak mengajar, seorang imam yang belum belajar, seorang raja yang gagal melindungi, seorang istri yang kejam, seorang gembala sapi yang ingin menguasai sebuah desa, dan tukang cukur yang ingin menguasai hutan.
Those prone to get drunk get drunk on knowledge, wealth, and good birth; but the same are triumphs of the strict.
—— Vidura
Mereka yang condong untuk mabuk, mabuk karena pengetahuan, kekayaan dan keturunan yang baik; tapi sama dengan keberhasilan yang sesungguhnya.
The poor always eat better: hunger sweetens their dishes, and that is rare among the rich. It is generally found in the world that the rich have no appetite, but the poor, O Indra of kings, digest even wood.
Orang miskin selalu makan lahap: kelaparan membuat makanan mereka terasa lebih manis, dan hal ini jarang terjadi di kalangan orang kaya. Hal yang umumnya ditemukan di dunia orang kaya adalah tidak bernafsu makan; Tetapi masyarakat miskin, O raja , mencerna apapun, bahkan batang kayu.
The intoxication with power is worse than drunkeness with liquor and such, for who is drunk with power does not come to his senses before he falls.
—- Vidura
Mabuk kekuasaan lebih buruk daripada mabuk karena minuman keras dan semacamnya, orang yang mabuk kekuasaan kehilangan akal budi hingga saat sebelum ia jatuh (dari kekuasaan).
Cleverness does not always lead to gain nor stupidity to poverty.
—- Vidura
Kecerdasan tidak selalu membawa keberuntungan begitu juga dengan kebodohan tidak selalu berarti kemiskinan.
Man is not the master of destiny, but a wooden doll that is strung on a string …
— Dhrtarastra
Manusia tidak berkuasa atas takdir, tapi bagai boneka kayu yang tergantung dengan seutas tali
Once war has been undertaken, no peace is made by pretending there is no war.
—- Duryodhana
Setelah perang dimulai, tidak ada perdamaian yang dicapai dengan kepura-puraan seakan tidak ada perang

The Book of the Sleeping Warriors

There are two forces: fate and human effort – All men depend on and are bound by these, there is nothing else.
– Krpa
Ada dua kekuatan: NASIB dan UPAYA – Semua manusia tergantung dan terikat oleh kedua hal ini, tidak ada yang lainnya

The Book of Karna

He is a fool that practices truth without knowing the difference between truth and falsehood.
– Krishna to Arjuna
Adalah suatu kebodohan jika mempraktekkan kebenaran tanpa mengetahui perbedaan antara kebenaran dan kebatilan.
Morality is even so difficult of being understood.
– Krishna to Arjuna
Moralitas bahkan sangat sulit untuk dimengerti

The Book of Peace

Janaka said: Unlimited is my wealth. At the same time I have nothing. If the whole of (my Kingdom) Mithila be consumed in a conflagration, I shall incur no loss of wealth.
Janaka berkata: Kebebasan tak berbatas adalah kekayaanku. Pada saat yang sama aku tidak memiliki apapun. Jika seluruh (Kerajaan) Mithila dilahap api, aku tak akan menderita karena kehilangan kekayaan.
On should practice what one considers to be one’s duty, guided by reasons, instead of blindly following the practices of the world.
– Tuladhara, the mechant to the Brahman Jajali
Dalam mempraktikkan sesuatu yang sudah menjadi kewajiban seseorang, selayaknya dipandu oleh akal budi, bukannya dengan membuta mengikuti kebiasaan yang sudah umum

The Book of the Horse Sacrifice

What thy thyself said unto me at that time (at the approach of the Battle), Kesava, through affection, has, all been forgotten by me … Repeatedly, however, have I been curious on the subject of these truths.
Arjuna to Krishna
Hal yang kau katakan padaku saat itu (saat akan menyongsong Perang), Kesava (Krishna), melalu perasaan kasih, semua terlupakan olehku… Meskipun demikian, secara berulangkali, aku ingin mengerti akan inti dari kebenaran ini.
It is exceedingly disagreeable to me to learn that thou didst not, from folly, receive what I imparted. The recollection of all that I told thee on that occasion will not come to me now.
Krishna to Arjuna
Ini adalah hal yang mengecewakan bagiku untuk mengetahui bahwa kau tidak, karena kebodohan, mengerti apa yang aku ajarkan. Semua hal yang aku katakana padamu pada saat itu tidak akan datang padaku sekarang.
Brahma said: Well, I shall now tell you somehing more. With even a thousand (explanations), one that has a bad understanding succeeds not in acquiring knowledge. One, however, that is endured with intelligence succeeds in attaining happiness, through only a fourth share (of explanations).
– Krishna to Arjuna quoting
Brahma bersabda: Aku mengatakan satu hal lagi padamu sekarang. Meskipun dengan beribu (penjelasan), seseorang yang memiliki pengertian yang buruk tidak akan berhasil memperoleh ilmu. Meskipun demikian, seseorang yang menyimpan akalbudi akan berhasil mencapai kebahagiaan, hanya dengan melalui empat bagian (dari penjelasan).

The Book of the Clubs

All this has Time for its root. Time, is indeed the seed of the universe, O Dhanajaya. It is time again, that withdraws everything at its pleasure.
– Vyasa to Arjuna
Semua ini mempunyai Waktu dari mulanya. Waktu, adalah benih dari segala bidang, O Dhanajaya. Sudah tiba saatnya, Waktu akan mengambil segalanya sesuai kehendaknya

The Book of Ascent to Heaven

Without doubt, all kings, O son, must once see Hell.
– Dharma to Yudhisthira
Tanpa kesangsian, semua raja-raja, harus pernah melihat Neraka


No comments:

Post a Comment